Saturday, February 2, 2013

Jenis Partisipasi Masyarakat

Jenis-jenis partisipasi
  1. Partisipasi buah fikiran, yaitu menyumbangkan ide/gagasan, pendapat, pengalaman untuk keberlangsungan suatu kegiatan.
  2. Partisipasi tenaga, dalam berbagai kegiatan tuk perbaikan atau pembangunan, pertolongan bagi orang lain, partisipasi spontan atas dasar sukarela. 
  3. Partisipasi harta benda, menyumbangkan materi berupa uang, barang dan penyediaan sarana atau fasilitas untuk kepentingan program.
  4. Partisipasi keterampilan, yaitu nerupa pemberian bantuan skill yang dia miliki untuk perkembangan program 
  5.  Partisipasi social yaitu keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan social demi kepentingan bersama
Karakteristik partisipasi
  1. Partisipasi pasif/manipulative dengan karakteristik masyarakat diberikan apa yang sedang terjadi, pengumuman sepihak atau pelaksanaan program tanpa memperhatikan tanggapan masyarakat dan informasi yang diperlukan terbatas pada kalangan professional di luar kelompok sasaran 
  2. Partisipasi informative memiliki karakteristik dimana masyarakat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, masyarakat tidak diberi kesempatan untuk terlibat dan mempengaruhi proses penelitian dan akurasi hasil penelitian tidak dibahas bersama masyarakat
  3. Partisipasi konsultatif dengan karakteristik masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi, tidak ada peluang pembatasan keputusan bersama, dan para professional tidak berkewajiban untuk mengajukan pandangan masyarakat (sebagai masukan) atau tindak lanjut. 
  4. Partisipasi intensif memiliki karakteristik masyarakat memberikan jasanya tuk memperoleh imbalan berupa intensif/upah. Masyarkat tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran atau eksperimen yang dilakukan dan masyarakat tidk memiliki andil untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan setelah intensif dihentikan.
  5. Partisipasi fungsional, memiliki karakteristik masyarakat membentuk kelompok untuk mencpai tujuan program, pembentukan kelompok biasanya setelah ada keputusan-keputusan utama yang disepakati, pada tahap awal masyarakat tergantung tahap pihak luar namun secara bertahap menunjukkan kemandiriannya.
  6. Partisipasi intensif memiliki cirri dimana masyarakat berperan dalam analisis untuk perencanaan kegiatan dan pembentukan penguatan kelembagaan dan cenderung melibatkan metode interdisiliner yang mencari keragam perspektif dalam proses belajar mengajar yang terstruktur dan sintesis masyarakat memiliki peran untuk mengontrol atas pelaksanaan keputusan-keputusan mereka sehingga memiliki andil dalam keseluruhan proses kegiatan. 
  7. Self mobilization (mandiri) memiliki karakter masyarakat mengambil inisiatif sendiri secara bebas tidak dipengaruhi oleh pihak lain untuk mengubah system atau nilai-nilai yang mereka miliki, masyarakat mengembangkan kontak dengan lembaga-lembaga lain untuk mendapatkan bantuan-bantuan teknis dan sumberdaya yang diperlukan, masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan sumber daya yang ada dan atau digunakan.
Tingkatan partisipasi
  1. Tingkat saling mengerti, tujuannya adalah untuk membentuk para anggotanya kelompok agar memahami masing-masing fungsi dan sikap, sehingga dapat mengembangkan kerjasama yang lebih baik. Dengan demikian secara pribadi mereka akan menjadi lebih banyak bersikap kreatif dan juga menjadi lebih bertanggung jawab. 
  2. Tingkat penasehatan/sugesti, dalam partisipasi bentuk ini seseorang dapat membantu untuk mengambil keputusan dan memberikan saran-saran yang bersifat kreatif, namun ia sendiri tidak dapat menentukan suatu keputusan.
  3. Tingkat otoritas, otoritas pada dasarnya memberikan kepada kelompok suatu wewenang untuk menetapkan keputusannya, kewenangan demikian dapat bersifat resmi kalau kelompok hanya memberikan kepada pimpinan konsep keputusan yang kemudian dapat diresmikan menjadi keputusan oleh si pemimpin.
Ada bermacam-macam tingkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan. Peran serta tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 7 tingkatan, yang dimulai dari tingkat terendah ke tingkat yang lebih tinggi. 
  1. Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia. Jenis PSM ini adalah jenis yang paling umum. Masyarakat hanya memanfaatkan jasa sekolah dengan memasukkan anak ke sekolah.
  2. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga. Pada PSM jenis ini, masyarakat berpartisipasi dalam perawatan dan pembangunan fisik sekolah dengan menyumbangkan dana, barang, dan/atau tenaga.
  3. Peran serta secara pasif. Artinya, menyetujui dan menerima apa yang diputuskan oleh pihak sekolah (komite sekolah), misalnya komite sekolah memutuskan agar orangtua membayar iuran bagi anaknya yang bersekolah dan orangtua menerima keputusan tersebut dengan mematuhinya. 
  4. Peran serta melalui adanya konsultasi. Orangtua datang ke sekolah untuk berkonsultasi tentang masalah pembelajaran yang dialami anaknya.
  5. Peran serta dalam pelayanan. Orangtua/masyarakat terlibat dalam kegiatan sekolah, misalnya orangtua ikut membantu sekolah ketika ada studi banding, kegiatan pramuka, kegiatan keagamaan, dsb. 
  6. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan yang didelegasikan/dilimpahkan. Misalnya, sekolah meminta orangtua/masyarakat untuk memberikan penyuluhan pentingnya pendidikan, masalah jender, gizi, dsb. Dapat juga berpartisipasi dalam mencatat anak usia sekolah di lingkungannya agar sekolah siap menampungnya, menjadi nara sumber, guru bantu, dsb. 
  7. Peran serta dalam pengambilan keputusan. Orangtua/masyarakat terlibat dalam pembahasan masalah pendidikan (baik akademis maupun non akademis) dan ikut dalam proses pengambilan keputusan dalam rencana pengembangan sekolah.

3 comments: