Motivasi
adalah proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah dan ketekunan
individual dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Pada
umumnya suatu motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan kompleks di dalam
suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal).
Maslow menyatakan bahwa psikologoi
motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan dasar, yaitu :
- Psikologi - Kebutuhan dasar yang utama, antara lain kebutuhan akan makanan, minum, udara untuk bertahan hidup.
- Keamanan - Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
- Cinta - Keinginan untuk dicintai dan mencintai.
- Penghargaan - Kebutuhan akan reputasi, kebanggan, dan pengakuan dari orang lain
- Aktualisasi diri - Keinginan untuk menjadi apa yang ia ingin jadi.
Konsep penting motivasi belajar
- Motivasi beljar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu.
- Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat merupakan konsekuensi dari penguatan, suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidak cocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.
- Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemerdayaan atribusi.
- Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam, strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas dan memberikan umpan balik dengan sering dan segera.
- Motivasi belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan ganjaran yang memiliki kontigen, spesifik dan dapat dipercaya.
Tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum
sekolah.
Menurut
konsep behavioristik, penerapan motivasi dalammpendidikan dapat dilakukan
dengan beberapa hal:
- Pastikan siswa memiliki kesiapan belajar.
- Bantu siswa memformulasikan asosiasi stimuli dengan responnya.
- Asosiasikan pembelajaran dengan hasil yang menyenangkan.
- Beri penguatan dalam kemajuan belajar siswa
- Menurut teori atribusi, kesalahan dalam menentukan atribusi siswa dapat memberikan dampak negatif kepada perkembangan motivasi peserta didik. Perlu dihindari kesalahan dalam penentuan antribusi siswa. Hal penting yang berkaitan dengan atribusi adalah konsistensi.
Cemas merupakan gejala sikologis yang muncul karena
adanya faktor mempengaruhi sikologis peserta didik, biasanya pada saat siswa
melakukan sesuatu yang tidak tepat, disini kecemasan biasanya muncul. Justru
kecemasan ini harus mampu kita kelola. Menanggulangi rasa cemas ini harus
diminimalisir oleh pribadi orang itu sendiri, bukan harus terapi ke pihak lain.
Semakin pandai peserta didik biasanya semakin tinggi
motivasi dirinya. Dalam materi pun telah dijelaskan bahwa faktor kematangan
intelejensi mempengaruhi tingkat motivasi anak.
Ambisi justru baik ketika kita mampu mengelolanya, justru
ambisi yang mampu kita kelola atau arahkan justru akan menjadi motivasi yang
lebih membara dalam diri seseorang, namun seringkali ambisi ini tidak mampu
dikelola justru bisa beralih menjadi sebuah dorongan yang negatif.
No comments:
Post a Comment